Sabtu, 23 Oktober 2010

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENYELENGGARAAN PAKET B SETARA SMP

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENYELENGGARAAN PAKET B SETARA SMP



A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam era globalisasi dan informasi yang demikian cepat, membawa dampak perubahan yang sangat cepat pula dalam semua aspek kehidupan. Hal itu menuntut kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mumpuni. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Kenyataannya mereka yang terdidik, matang dengan pengalaman, siap dan jeli dalam mengenali serta peka menangkap setiap perubahan akan selalu muncul sebagai pemenang dalam setiap persaingan. Persaingan yang sangat ketat merupakan ajang kehidupan yang sangat berat bagi mereka yang tidak memiliki dasar pengetahuan, ketrampilan praktis dan kemampuan dasar yang dapat dijadikan pijakan untuk menjalani hidup dan kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini pendidikan memberi kontribusi dan jalan keluar yang sangat besar bagi penyiapan dan peningkatan sumber daya manusia yang senantiasa bersaing dalam berbagai situasi.
Sayangnya kebutuhan akan pendidikan yang demikian mendesak tidak selalu dapat terpenuhi oleh jalur persekolahan karena terbatasnya sarana dan prasarana serta ada faktor penghambat yang lain. Mereka yang tidak terlayani pendidikan pada jalur persekolahan tetap harus dilayani untuk memperoleh pendidikan yang baik agar terlepas dari keterpurukan dan ketidakberdayaan.
Program Paket B setara SMP dikembangkan untuk memberi peluang pada masyarakat yang telah menyelesaikan program Paket A setara SD dan yang telah menyelesaikan pendidikan sekolah setingkat SD yang tidak melanjutkan ke SMP bagi mereka yang putus SMP untuk meningkatkan kemampuan diri sehingga memiliki pengetahuan dan kemampuan setara dengan lulusan SMP.
Program Paket B setara SMP merupakan salah satu program unggulan pada jalur Pendidikan luar sekolah. Program Paket B dikembangkan untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pelayanan pendidikan yang ada sekarang ini. Salah satu ciri pendidikan luar sekolah adalah fleksibilitas. Program Paket B bersifat fleksibel dalam hal waktu pembelajaran dan usia warga belajar. Dengan demikian sangat memungkinkan masyarakat di atas usia sekolah dan sudah bekerja tetapi belum sempat mengenyam atau menamatkan pendidikan setara SMP, mengikuti program Paket B tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. Bahan belajar Paket B disusun dalam bentuk modul dengan tujuan agar warga lebih mandiri dalam belajar tanpa sepenuhnya tergantung pada keberadaan Tutor. Fleksibilitas tersebut tidak mengurangi kualitas penyelenggaraan pembelajaran Paket B, karena titik berat keberhasilan program Paket B adalah penguasaan kompetensi minimal. Peran serta warga belajar sangat besar dalam keberhasilannya. Dengan kata lain cepat lambatnya penyelesaian Program Paket B sangat tergantung pada kesiapan, ketekunan dan partisipatif warga belajar.
Disamping pembekalan pengetahuan akademik, Program Paket B juga menitikberatkan pada penguasaan ketrampilan praktis. Pemilihan ketrampilan difokuskan pada ketrampilan bermata pencaharian yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan setempat. Penguasaan ketrampilan bermata pencaharian sebagai upaya menjadikan masyarakat yang cerdas, terampil, mandiri dan berdaya saing. Secara hokum Program Paket B memiliki kekuatan yang sama dengan program SMP pada jalur persekolahan.
Dengan tatanan modul, sistem penyelenggaraan yang mengarah pada partisipatif dan kemandirian warga belajar, diharapkan lulusan Program Paket B memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap sebagai berikut :
1. memiliki pengetahuan yang setara dengan pengetahuan lulusan SMP, dengan merujuk pada penguasaan kompetensi kurikulum yang berlaku
2. memiliki ketrampilan fungsional dan teknis yang dijadikan sebagai dasar bagi pengembangan mata pencaharian
3. memiliki sikap kompetitif, ulet dan kepribadian tangguh serta tidak mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan serta perkembangan yang ada

B. Dasar Hukum/ Kebijakan

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 (ayat 3) “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
2. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1991 pasal 18 menegaskan bahwa “Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan pada kelompok belajar Paket A dan Paket B. Program Paket A setara Sekolah Dasar dan Program Paket B setara Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0131/U/1991 tentang Program Paket A dan Paket B.

C. Pengertian Program Paket B Setara SMP

Program Paket B setara SMP merupakan program kesetaraan yang dilaksanakan di jalur pendidikan non formal. Program Paket B setara SMP bertujuan untuk membekali warga belajar dengan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang setara dengan kemampuan, pengetahuan dan sikap lulusan Sekolah Menengah Pertama.

D. Aspek Komponen Program

1. Sarana dan Prasarana
Sarana belajar dumaksud adalah :
a. Kurikulum inti dan kurikulum muatan lokal
b. Buku pegangan guru/ tutor/ pengajar/ nara sumber teknis
c. Modul pelajaran Paket B
d. Bahan dan peralatan untuk belajar ketrampilan
e. Sarana belajar pelengkap (learning kits)

2. Warga Belajar
Yang berhak mengikuti Program Paket B adalah mereka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Lulusan Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Paket A setara SD, yang dibuktikan dengan ijazah
b. Drop out SMP/ MTs yang dibuktikan dengan surat keterangan/ rapor dari sekolah asal
c. Mengisi formulir pendaftaran

3. Ketenagaan

a. Penyelenggara
Yang dapat menjadi Penyelengara Program Paket B setara SMP adalah SKB, BPKB, PKBM, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Kursus, Pondok Pesantren, Yayasan, Badan Hukum dan Badan Usaha, Organisasi Kemasyarakatan, Sosial dan Profesi.


Syarat Penyelenggara :
1) Memahami Program Paket B setara SMP
2) Memiliki pengalaman dalam mengelola program pendidikan nonformal
3) Memiliki prasarana gedung tempat belajar, meja, kursi belajar yang memadai
4) Mampu mengorganisasikan tenaga kependidikan yang terlibat dalam proses pembelajaran Program Paket B
5) Mampu mengelola penyelenggaraan Program Paket B
6) Memiliki ijin penyelenggaraan Program Paket B dari Kabupaten/ Kota

b. Tenaga tutor dan NST
Dalam penyelenggaraan Program Paket B harus tersedia tenaga pendidik/ tutor yaitu pengajar untuk mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum Paket B, dan Nara Sumber Teknis (NST) untuk mata pelajaran ketrampilan.

Syarat Tutor dan NST :
1) Memiliki ijazah minimal D2 jurusan kependidikan
2) Menguasai substansi materi yang akan diajarkan
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Menguasai tehnik pembelajaran sesuai dengan bahan kajian yang diajarkannya
5) Memiliki komitmen terhadap tugasnya sebagai tutor/ NST
6) Telah mengikuti pelatihan Tutor Paket B

4. Kewajiban Penyelenggara, Tutor/ Nara Sumber Teknis pada tahap Perencanaan, Pelaksanaan dan Pembinaan.

a. Tahap Persiapan
Penyelenggara Program Paket B berkewajiban untuk :
1) Menganalisis lingkungan untuk mendapatkan data tentang jumlah sasaran, jumlah nara sumber, potensi alam yang bisa dikembangkan serta jenis kebutuhan belajar yang akan dijadikan program pendidikan ketrampilan.
2) Menginformasikan kepada masyarakat tentang Program Paket B
3) Menerima pendaftaran calon warga belajar dengan memperhatikan persyaratan yang telah ditentukan pada ketentuan umum
4) Merekrut tenaga tutor untuk setiap mata pelajaran/ bahan kajian
5) Menyiapkan tempat kegiatan belajar
6) Mengajukan proposal penyelenggaraan Program Paket B kepada Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/ Kota yang diajukan berisi tentang status penyelenggara, data calon warga belajar, data tenaga pengajar, fasilitas yang dimiliki dan jumlah serta komponen pembiayaan yang diperlukan termasuk pembiayaan untuk kegiatan ketrampilan
7) Menyiapkan juknis, kurikulum, modul pelajaran Paket B dan buku-buku atau modul ketrampilan
8) Menyiapkan sarana atau perlengkapan lain yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan belajar
9) Mengikutsertakan Tutor dan NST dalam pelatihan Paket B

b. Tahap Pelaksanaan
Penyelenggara berkewajiban :
1) Menyusun struktur organisasi penyelenggara Program Paket B
2) Menyusun rincian tugas penyelenggara, tutor dan nara sumber teknis
3) Membuat papan nama penyelenggara Paket B
4) Melaksanakan kegiatan adminsitrasi yang terdiri dari :
a) Pengisian buku induk warga belajar berisi tentang data warga belajar dan nilai hasil evaluasi semester
b) Pengisian buku absensi tutor/ NST
c) Mencatat, mengelola penerimaan dan pengeluaran keuangan kelompok
d) Mencatat dan mengelola inventaris kelompok
5) Menyusun rencana program pembelajaran termasuk jawdal tutorial bersama dengan tutor berdasarkan kesepakatan dengan warga belajar
6) Mengadakan kerjasama dengan nara sumber dari instansi/ masyarakat untuk mendukung program
7) Menggali dan menghimpun dana dari masyarakat, organisasi, lembaga, instansi dan perusahaan untuk mendukung kelancaran program
8) Mencari dan menyediakan keperluan pelaksanaan pembelajaran
9) Mengikutsertakan warga belajar dalam ujian akhir (Pehabtanas)

Tutor berkewajiban untuk :
1) Membimbing kegiatan pembelajaran secara tutorial termasuk pembelajaran ketrampilan yang telah disepakati sesuai dengan jadwal
2) Menyusun bahan evaluasi formatif (Tugas Mandiri, Tugas Kelompok dan Tes Akhir Modul)
3) Mengelola kegiatan pembelajaran di kelas, belajar kelompok dan belajar mandiri
4) Melaksanakan kegiatan evaluasi
5) Mengadministrasikan nilai hasil evaluasi formatif dan hasil evaluasi semester
6) Mengisi buku rapor berdasarkan nilai yang tercantum dalam buku induk/ legger
7) Mengorganisasikan warga belajar yang akan membentuk kegiatan usaha baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok
8) Membantu memfasilitasi warga belajar yang akan melanjutkan pendidikan

5. Pembiayaan

Dana penyelenggaraan Program Paket B bersumber dari pemerintah daerah, badan usaha, dan dari masyarakat termasuk swadaya warga belajar. Beberapa komponen pendanaan yang perlu mendapat perhatian adalah :
a. Pengadaan sarana belajar (buku dan modul)
b. Pelatihan tenaga pendidik
c. Pengadaan dana belajar
d. Honorarium tenaga pengajar dan pelatih
e. Honorarium penyelenggara
f. Dana operasioal
g. Pengadaan bahan dan peralatan ketrampilan
h. Evaluasi dan ujian
i. Monitoring dan evaluasi program

E. Aspek Substansi Program

1. Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal
Kurikulum Inti disusun oleh Dirjen, memuat kompetensi dasar akademik. Kurikulum muatan lokal disusun oleh Kabupaten/ Kota memuat kompetensi dasar ketrampilan bermata pencaharian yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi Kabupaten/ Kota.
Bahan kajian Program Paket B minimal terdiri dari :
a. Pendidikan Agama Islam
b. Bahasa Indonesia
c. Matematika
d. IPA
e. IPS
f. Bahasa Inggris
g. PKn
h. Pendidikan Kesegaran Jasmani
i. Ketrampilan Fungsional

2. Kalender Akademik dan Jumlah Jam Belajar Efektif
Penentuan kalender akademik merupakan tanggungjawab Dirjen. Penentuan jadwal pelaksanaan program merupakan tanggungjawab Propinsi/ Kabupaten/ Kota. Jumlah jam belajar minimal harus terpenuhi untuk seluruh mata pelajaran dalam setahun 2184 jam. Dalam 1 minggu sebanyak 42 jam.

3. Penyelesaian Program Pembelajaran dan Penjenjangan

a. Penyelesaian Program Pembelajaran
Pembelajaran pada program Paket B bersifat fleksibel. Kecepatan penyelesaian program tergantung pada kecepatan, kesiapan dan penguasaan bahan kajian oleh warga belajar. Warga belajar dinyatakan selesai atau tamat pada Program Paket B apabila lulus Penilaian Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional (Pehabtanas)

b. Penjenjangan
Program Paket B terdiri dari tiga jenjang : yakni jenjang pertama setara kelas satu SMP, jenjang kedua setara kelas dua SMP, jenjang ketiga setara kelas tiga SMP. Setiap warga belajar harus mengikuti pembelajaran pada setiap jenjang. Terkecuali bagi mereka yang berasal dari drop out kelas dua atau tiga dapat langsung mengikuti program pembelajaran pada jenjang/ kelas terakhir yang langsung didudukinya. Warga belajar berhak naik pada jenjang berikutnya setelah dinyatakan selesai dan menguasai kompetensi minimal seluruh bahan kajian pada jenjang/ kelas yang diikutinya. Pengukuran kompetensi minimal dilakukan melalui formatif dan sumatif.

4. Penilaian Hasil Belajar dan Sertifikasi
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauhmana daya serap warga belajar terhadap materi yang disampaikan selama proses pembelajaran.
Evalusai terdiri dari :
1) Evaluasi tiap-tiap modul pelajaran yang meliputi :
a. Tugas Mandiri
b. Tugas Kelompok
c. Tes akhir modul
Penyusunan Tugas Mandiri, Tugas Kelompok dan Tes akhir modul menjadi tanggungjawab tutor mata pelajaran dan NST.
2) Evaluasi tiap semester
3) Evaluasi akhir kelas
4) Pehabtanas

F. Aspek Manajemen Program

1. Penerimaan dan Perpindahan Warga Belajar
Tahun ajaran baru Program Paket B dimulai dan berakhir beberapa saat setelah sekolah formal. Perpindahan warga belajar antar kelompok belajar dimungkinkan selama memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki keterangan dari pengelola dengan disyahkan oleh Kabupaten/ Kota
b. memiliki bukti-bukti administratif (rapor)
Bagi warga belajar yang telah selesai Program Paket B dapat berpindah ke jalur sekolah, selama memenuhi persyaratan yang ditentukan.

2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat diwujudkan dalam bentuk bantuan dana dan sarana/ prasarana dari masyarakat, organsisai, lembaga, instansi dan perusahaan untuk mendukung kelancaran program. Tata cara pemberian dana diatur berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dan diketahui oleh Penilik Pendidikan Masyarakat.

3. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan dilaksanakan untuk mencari model dan bentuk penyelenggaraan Program Paket B yang sesuai dengan situasi daerah. Penelitian dan pengembangan program dikoordinasikan oleh Dinas bersangkutan. Hasil penelitian dilaporkan kepada Dirjen sebagai dasar untuk membuat kebijakan penyelenggaraan Paket B di daerah.

4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen dibentuk sebagai jaringan informasi antar kelompok belajar dan menjadi tanggungjawab Dinas.

5. Mitra Kerja
Setiap penyelenggara Program Paket B dianjurkan untuk menjalin kerjasama atau bermitra dengan pihak manapun seperti SMP negeri maupun swasta, MTs negeri maupun swasta, perusahaan, tokoh masyarakat, instansi pemerintah demi peningkatan mutu penyelenggaraan Paket B.

G. Hasil Yang Diharapkan

1. Bagi Warga Belajar (Civil Effect)
Warga Belajar yang sudah menyelesaikan program dan lulus Pehabtanas berhak mendapatkan ijazah. Ijazah Program Paket B memiliki pengakuan yang sama dengan ijazah SMP. Konsekuensi dari pengakuan yang sama tersebut, lulusan Paket B berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dengan lulusan SMP.

2. Bagi Masyarakat
Program Paket B membekali warga belajar dengan pengetahuan akademik dan ketrampilan praktis yang fungsional. Pemilihan ketrampilan dititikberatkan pada kebutuhan dan pengembangan potensi setempat. Dengan demikian lulusan Program Paket B memiliki kemampuan akademis yang berwawasan lingkungan. Kemampuan berguna bagi peningkatan kualitas kehidupannya dan pengembangan lingkungannya.

3. Bagi Pemerintah Daerah
Penekanan penguasaan kompetensi dasar baik akademik maupun ketrampilan praktis pada dasarnya merupakan pembekalan bagi peningkatan status ekonomi sosial warga belajar, yang pada akhirnya diharapkan warga belajar atau lulusan Paket B mampu melepaskan diri dari belenggu kemiskinan. Kondisi demikian membantu percepatan pembangunan daerah setempat.

H. Sertifikasi Program

1. Sertifikasi
a. Pengertian Sertifikasi
Sertifikasi adalah kegiatan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh warga belajar untuk mengetahui daya serap terhadap materi pembelajaran dan kompetensi yang dimiliki oleh warga belajar yang meliputi tiga ranah pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Sertifikasi merupakan kegiatan untuk dapat menunjukkan bahwa pemegang sertifikat (ijazah/ surat tanda kelulusan) memiliki kemampuan yang dipersyaratkan sebagai lulusan program tersebut.
b. Sistem Sertifikasi Pendidikan Kesetaraan
Dalam pendidikan sekolah sertifikasi disebut dengan Surat Tanda Kelulusan (STK). Namun demikian, di dalam STK terdapat dua kategori yakni dinyatakan “lulus dan belum lulus”. Jadi setiap murid yang telah mengikuti ujian, mereka semua mendapatkan STK, tetapi di dalam keterangan ada yang dinyatakan “lulus” dan ada yang dinyatakan “belum lulus”. Implikasi dari keterangan tersebut bahwa murid yang dinyatakan “lulus/graduate” dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sedangkan yang dinyatakan “belum lulus/completion” tidak dapat melanjutkan.
Pada program pendidikan kesetaraan PLS, sertifikatnya disebut dengan “Surat Tanda Lulus (STL)”. STL ini hanya diberikan kepada warga belajar yang dinyatakan lulus saja. Sedangkan warga belajar yang dinyatakan tidak/ belum lulus tidak diberikan sertifikat. Sama seperti lulusan pendidikan sekolah, yakni setiap lulusannya juga dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi baik pada jalur pendidikan luar sekolah maupun jalur pendidikan sekolah. Namun jika warga belajar ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah, warga belajar harus memenuhi persyaratan tertentu yang dipersyaratkan oleh sekolah, misalnya seperti usia.

2. Mekanisme Sertifikasi
a. Penyiapan Instrumen Sertifikasi
Instrumen sertifikasi pada jalur pendidikan luar sekolah Program Paket B sepenuhnya dipersiapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Depdiknas. Pusat Penilaian Pendidikan, memiliki bank soal yang dikembangkan dengan bekerja sama dengan para tutor pendidikan kesetaraan.
b. Penyediaan Instrumen Sertifikasi
Penyediaan instrumen sertifikasi dilaksanakan sebagai berikut : Master soal sertifikasi yang disiapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, dikirimkan kepada Kanwil. Selanjutnya penggandaan dan pendistribusian naskah sertifikasi dilakukan oleh perusahaan swasta yang direkomendasikan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Hal ini ditempuh untuk menjaga kerahasiaan dan ketepatan waktu penyampaian naskah ujian kepada warga belajar.
c. Penyelenggaraan Sertifikasi
Sertifikasi pada program Pendidikan kesetaraan PLS dilakukan melalui ujian nasional. Dalam penyelenggaraan ujian tersebut, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/ Kota dan penyelenggara Program. Tetapi dalam pengawasan ujian nasional ini menggunakan pengawasan independen yakni guru dan/ atau tutor dengan sistem silang. Yang dimaksud dengan sistem silang adalah bahwa tutor menjadi pengawas adalah tutor yang tidak mengajar pada kelompok belajar yang diawasi ujiannya. Sistem silang ini dilaksanakan dalam satu kecamatan atau satu kab/ kota. Pemeriksaan dan penetapan kelulusan peserta ujian diperiksa dan ditetapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas. Sertfikat/ ijazah bagi warga belajar yang lulus dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan ditandatangani serta diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.

3. Civil Effect Sertifikasi
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0131/U/1991 Program Paket A setara SD memiliki kedudukan yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) dan Paket B setara SLTP memiliki kedudukan yang setara dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Berdasarkan keputusan tersebut warga belajar lulusan Paket A setara SD dan Paket B setara SLTP, ijazah/ sertifikatnya memiliki penghargaan yang sama dengan lulusan SD dan SLTP. Penghargaan yang dimaksud adalah bahwa lulusan Paket A setara SD dan Paket B setara SLTP mempunyai hak yang sama dengan lulusan SD/MI dan SMP/ MTs apabila mereka ingin melanjutkan, mencari kerja serta hal-hal yang berkaitan atau mempersyaratkan ijazah.

Rabu, 11 Agustus 2010

MELATIH OTAK TENGAH UNTUK KEJENIUSAN ANAK

Melatih Otak Tengah untuk Kejeniusan Anak
Melatih otak tengah dengan bersepeda mata tertutup.
Barbagai cara dilakukan orang tua agar anak mereka dapat tumbuh cerdas. Kini ada metode pembelajaran baru bagi anak yaitu dengan mengasah otak tengah.
Metode yang digunakan untuk meningkatkan kinerja otak tengah yaitu dengan pengabungan antara otak kiri dan kanan agar anak menjadi tumbuh cerdas. Anak-anak diajak mendengarkan musik, berjoget, dan menari serta relaksasi.
Kegiatan seperti ini dilakukan selama 12 jam setiap hari. Hal tersebut untuk merangsang otak tengah anak agar mampu menerima informasi atau apapun dari luar lebih cepat.
Selain musik dan relaksasi, juga ada tes latihan untuk mengaktifkan kecerdasan otak tengah yaitu dengan cara menebak benda atau sesuatu melalui indra penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba. Anak-anak juga dilatih naik sepeda dengan mata tertutup tanpa menabrak satu dengan yang lain.
Kelebihan otak tengah adalah bisa menjadi penyeimbang antara otak kanan dan otak kiri. hasilnya anak bisa lebih cerdas dalam mengaktualisasikan diri dan mudah menyerap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Metode aktifasi otak tengah ini hanya dilakukan pada anak berusia lima hingga 15 tahun karena pada rentang umur ini anak-anak dapat cepat menyerap terapi.
PERBEDAAN DASAR FUNGSI OTAK KANAN & KIRI
Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti.
Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya. Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ).
Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.
Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.
Tetapi, setelah midbrain diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia.
BAGAIMANAKAH MIDBRAIN DIAKTIFKAN?
Di masyarakat, terdapat berbagai metode dalam mengaktifkan midbrain; masing-masing metode memiliki hasil yang berbeda-beda. GMC menggunakan teknologi komputer yang modern; mengaktifkan midbrain melalui kolaborasi dan kemanjuran musik, audio dan lain sebagainya. Dengan prinsip ini, dilakukan pelatihan terhadap janin dengan menggunakan musik “Mozart”. Laporan menyebutkan bahwa setelah bayi lahir, lebih cerdas serta lebih cepat belajar dibanding dengan bayi lainnya.
Letak perbedaannya adalah bayi yang telah tumbuh sekarang telah menjadi anak-anak; jadi, musik atau suara yang digunakan perlu lebih kuat beberapa kali dari musik Mozart. Yang lebih membanggakan adalah: metode yang digunakan oleh GMC memiliki tingkat keberhasilan mencapai 70-80%.
PERANAN ORANGTUA
Bila ingin membantu anak mengembangkan fungsi midbrain, peranan orangtua tidak boleh diabaikan. Midbrain memerlukan perasaan aman dan landasan kepercayaan diri dalam mengaktifkan dan mengembangkannya. Perasaan aman dan percaya diri dalam diri anak berasal dari perlakuan ayah dan ibunya. Dari segi bahasa, ayah dan ibu menentukan kata-kata anak; hasil yang dicapai juga jauh lebih efektif daripada banyak perkataan yang diucapkan oleh orang lain. Oleh karenanya, ayah dan ibu harus memprioritaskan belajar perkataan yang terpuji dan pasti.
Kedua, perlu menyisihkan waktu sedikitnya 20-30 hari untuk membantu anak berlatih. Setiap hari hanya memerlukan latihan selama 15-30 menit. Banyak orangtua yang beranggapan karena kesibukan hidup tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak berlatih. Tetapi, bila dihitung anak saling berhubungan dengan orang tuanya seumur hidup misalnya hingga usia 18 tahun, maka 30 hari hanyalah 0.45% dari seluruh waktu tersebut. Bila dalam 30 hari tersebut dapat membuat anak seumur hidup memperoleh manfaat, mengapa tidak bersedia meluangkannya? Apalagi dalam satu hari hanyalah memerlukan waktu yang pendek yaitu 15-30 menit saja.
LANGKAH PERKEMBANGAN POTENSI OTAK
Langkah aktivasi midbrain secara sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian – yaitu masa kestabilan awal dan masa pendalaman perkembangan.
1. Masa Kestabilan Awal
Setelah mengikuti pelajaran selama satu setengah hari, midbrain anak akan teraktivasi. Anak dapat merasa sangat gembira juga sangat menarik. Para orang tua juga dapat merasakan kemampuan anak mereka menjadikan mereka merasa bangga. Sangat bersemangat karena ini merupakan penemuan yang baru. Tetapi, ini hanyalah titik awal. Anak-anak dapat melupakan bagaimana mereka memasuki kondisi jalannya midbrain.Lama-kelamaan, sanggup menjadikan midbrain kembali dalam kondisi tertidur dan “tidak melihat”. Jadi, memerlukan latihan setiap hari hingga stabil.
Yang dimaksud dengan stabil adalah anak-anak dapat sewaktu-waktu melakukan menutup mata sambil mengenal warna, mengenal huruf, membaca, mengenali benda-benda dan lain sebagainya. Disaat mereka tidak mudah kehilangan kemampuan mereka. Kecuali dalam jangka waktu lama tidak digunakan.
2. Masa Pendalaman
Banyak orang tua berhenti bila mencapai masa stabil. Karena mereka tidak mengetahui bahwa anak masih memiliki potensi yang menunggu untuk dikembangkan. Seorang anak yang benar-benar menggunakan midbrain memiliki karakter yang seimbang, hubungan antar manusia yang baik, suka menolong orang, pandai bergaul, prestasi belajar menonjol dan lain sebagainya. Dan juga, mereka juga dapat menggunakan kemampuan “Extra Sensory Perception / ESP”. Misalkan, mereka dapat memprediksi cuaca besok pagi sehingga dapat merencanakan bagaimana bila keluar rumah.
Potensi ini memerlukan latihan penggunaan midbrain yang terus-menerus dari si anak; dari menutup mata yang dasar berlatih kemampuan menembus pandang; hingga tidak perlu menutup mata, hanya menutup mata dalam berlatih kemampuan menembus pandang; kemudian hingga membuka mata dalam berlatih kemampuan menembus pandang; hingga mencapai indera extra sensory. Pada akhirnya memasuki target dominasi dengan midbrain; memulihkan potensi awal yang seharusnya dimiliki umat manusia. Inilah yang disebut dengan talenta; sehingga mereka berubah menjadi manusia baru dalam jaman modern ini.
HUBUNGAN ANTARA “METODE BELAJAR MENUTUP MATA” & “METODE BELAJAR MIDBRAIN”
Nama “Metode Belajar Menutup Mata” diambil dari sebuah fenomena yang dapat dihasilkan setelah midbrain diaktifkan. Berarti bahwa anak tersebut dapat belajar dengan menutup mata. Tetapi bila ditambah sebuah kata “metode”, maka artinya sama sekali berbeda. “Metode Belajar Menutup Mata” memberikan kesan yang salah bagi banyak orang; bahkan ada beberapa yang salah mengartikan.
Banyak orangtua menanyakan bahwa anak memiliki mata kenapa tidak digunakan malahan belajar sambil menutup mata; sepertinya agak melawan alam atau aliran sesat. Arti yang dimaksudkan adalah “metode” “belajar menutup mata” ini cukup efektif; semenjak itu, anak tidak perlu menggunakan mata dalam belajar; bahkan “memejamkan mata” dalam menjalani hidupnya.
Sebenarnya, tujuan akhir setelah midbrain diaktifkan bukanlah meminta orang untuk belajar sambil menutup mata atau memejamkan mata dalam menjalani hidup, tetapi membantu anak-anak memasuki kondisi terbimbing mifbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak memasuki interbrain. Setelah terbiasa menggunakannya, tidak perlu menutup mata juga dapat menggunakan midbrain; yaitu dengan membuka mata juga dapat mengembangkan keseimbangan otak kanan dan otak kiri; sehingga otak kanan dan otak kiri berkembang secara seimbang.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN
Mengapa dapat melihat dengan menutup mata? Dapatkah melihat setan?
Gelombang otak yang dipancarkan oleh midbrain dapat membuat orang melihat dengan menutup mata. Setan tidak memiliki wujud; gelombang otak tidak dapat merasakannya, sehingga setan tidak terlihat.
Mengapa midbrain dapat tertutup?
Karena tekanan dan kesedihan. Kesedihan merusak otak; sedangkan rasa gembira membuka otak. Bila belum memasuki dominasi midbrain, setelah diaktifkan dapat tertutup kembali. Sehingga memerlukan latihan yang sering untuk memasuki kondisi terdominasi oleh midbrain.
Apakah interbrain setiap anak dapat diaktifkan?
Ada hambatan apa saja?Berdasarkan catatan pelajaran GMC, midbrain pada sekitar 70-80% anak, pada pelajaran pertama dapat berhasil diaktifkan. Asalkan anak tersebut memiliki jiwa yang sehat dan bersedia bekerjasama, dengan usia antara 5-12 tahun, midbrain dapat diaktifkan. Hambatan dalam mengaktifkan midbrain antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya.
Bila anak kita memiliki hambatan tersebut diatas, bagaimanakah penanganannya?
Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik; saling membantu mengatasi hambatan. Menyemangati anak untuk secara rileks mengikuti pelajaran aktivasi. Bila diperlukan, dapat meminta wakil dari GMC untuk membantu. Bila aktivasi pertama kali tidak berhasil, mohon tidak langsung putus asa dan terus melanjutkan pelatihan.
Setelah midbrain anak diaktifkan, apakah dapat menyebabkan gegar otak karena terlalu banyak menggunakan daya otak?
Tidak dapat; setelah midbrain teraktivasi, anak akan menggunakan tiga otak secara seimbang; sehingga tidak terjadi gegar otak. Metode untuk mengaktifkannya menggunakan teknik alami seperti suara, musik, warna, suasana dan lain sebagainya; tidak ada faktor dari luar yang dimasukkan kedalam tubuh (seperti minum obat, suntikan, menggunakan gelang listrik kepala dan lain sebagainya). Tubuh dan otak anak masih sama seperti pada awalnya. Sebaliknya, orang yang midbrainnya belum teraktivasi hanya menggunakan sebagain kecil dari otak kirinya; sehingga dapat mengakibatkan terlalu keras menggunakan daya otak.
Pelajaran dan pelatihan kecerdasarn semacam ini meliputi apa saja? Perlu mengeluarkan berapa banyak biaya untuk mengikuti pelatihan kecerdasan ini?
Selain mengaktifkan interbrain, pelajaran satu setengah hari juga mengajarkan “mind mapping”, “speed reading”, “excellence learning” dan lain sebagainya kepada anak; sehingga anak lebih santai dan gembira dalam membaca. Sebenarnya ini merupakan pelajaran yang paling murah di pasaran; pelajaran lainnya (piano, kesenian dan lainnya) memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang banyak. Mengaktifkan midbrain hanya memerlukan satu setengah hari; seumur hidup tetap berguna!

MENGAKTIFKAN OTAK TENGAH
Jalan menuju Genius
1. Apa itu “midbrain” (mesencephalon) dan apa tujuan mengaktifkan otak tengah?
Otak tengah adalah jembatan untuk menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kanan berfungsi secara normal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semulanya.
2. Apakah manfaat dari pengaktifan otak tengah?
Ketika otak tengah diaktifkan , anak anda akan memiliki akses yang mudah ke baik otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan mengahafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.
3. Apakah tujuan dari penutupan mata dengan kain?
Dapat melihat ketika mata ditutup merupakan fenomena bagi mereka yang otak tengahnya telah diaktifkan.Oleh karenanya BFR adalah cara untuk membuktikan kepada orang tua bahwa otak tengah telah diaktifkan.
4.Bagaimana kursus dilaksanakan?
GMC tidak menggunakan kekuatan supernatural, meditasi dan hipnosis di dalam kelas. Kursus murni pendidikan secara alami.Murid harus bekerjasama untuk memperoleh manfaat darinya. Dalam 1 ? hari materinya adalah:a) Bagaimana masuk ke dalam “Keadaan Genius” dari pembelajaran.b) Pengaktifan otak tengahc) Menggunakan BFRd) Pembinaan keyakinan dan meningkatkan konsentrasie) Membaca cepat dan konsep pemetaan otak dasar.
5. Apakah orang tua diperbolehkan selama kursus?
Murid-murid perlu memberikan konsentrasi dan perhatian penuh dalam kelas. Oleh karenanya, orang tua tidak diijinkan di dalam kelas untuk mengurangi gangguan terhadap anak-anak. Orang tua diundang untuk menghadiri “brifing” pada akhir sesi pada hari kedua.
6. Apakah manfaat mengikuti Metode “Blindfold Reading”?
Sebagian besar anak-anak mengalami peningkatan dalam ingatan, konsentrasi, kreativitas, persepsi dan stabilitas emosi.Ketika mereka tumbuh, hormonnya akan seimbang dan memiliki kesehatan yang baik.
7. Apa peranan orang tua dalam BFR?
Orang tua harus mengarahkan dan mendorong anak-anak mereka untuk latihan selama 10-15 menit tiap hari. Mereka harus positif, mendorong dan melakukan latihan untuk waktu yang menyenangkan bersama. Kebahagiaan merupakan kunci untuk pengaktifan otak tengah. Ini penting untuk dicatat bahwa anak-anak mereka telah latihan sebelum belajar. Latihan BFR akan menjadi kegiatan sepanjang hidup sebab ini jalan menuju genius.
8. Apakah otak tengah ditutup setelah kegiatan?
Untuk mencegah agar otak tengah tidak tertutup, anak-anak membutuhkan latihan 10-15 menit sekurang-kurangnya tiga kali seminggu. Paling baik latihan tiap hari, seperti persiapan latihan sebelum belajar. Bahkan ketika anak-anak masuk universitas, mereka perlu melakukan hal yang sama. Ini tugas sepanjang hidup untuk melatih otak tengah agar tetap aktif.
Apa itu “Blindfold Reading Method?”
“Blindfold Reading Method” merupakan cara yang didisain untuk mengaktifkan kemampuan otak tengah dan kemampuan otak tengah yang dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan.
Pangujian Standar Blindfold Method
Selesai kursus 1 ? hari, anak kita akan diuji dengan menutup mata mereka untuk “melihat” dan “membaca” tanpa menggunakan mata telanjang. Ini adalah karena setelah otak tengah diaktifkan satu fenomena akan terjadi yaitu anak-anak kita dapat “melihat” dan “membaca” walaupun mata mereka ditutup dengan kain. Latihan selanjutnya yaitu otot-otot mata dan tangan akan mengaktifkan lagi kemampuan seperti semula. Anda hanya perlu melatih anak-anak anda selama 15 menit saja setiap hari.
Manfaat “Blindfold Reading Method”
Banyak ilmuwan telah memberikan penjelasan teori tentang fungsi-fungsi otak kiri dan otak kanan. Menurut penyelidikan yang mutakhir, manusia yang otak kanan dominan akan memproses informasi dan bereaksi dengan cara yang berlainan.Kebanyakan teori mengataka bahwa siapa saja yang otak kanannya dominan akan bersifat emosional dan bertindak dengan mengikuti perasaan, suka menghayal. Apabila otak kiri yang dominan akan bereaksi secara lebih logis. Murid-murid yang otak kirinya dominan akan menunjukan sifat yang lebih teratur. Mereka akan menganalisa informasi serta memprosesnya secara teratur.Selain dari pada itu, murid-murid yang otak kirinya dominan lebih ber-hati-hati dan mengikuti peraturan, menunjukkan kemampuan yang kuat dalam matematik dan ilmu serta dapat menjawab persoalan dengan cepat.Dengan demikian , kepribadian seseorang itu akan ditentukan oleh jenis dominan otak kita.
Bagaimanakah dengan pelajar yang otak tengahnya dominan?
Mereka akan menunjukkan sifat yang seimbang antara otak kiri dan otak kanan. Maka, kemampuan “otak tengah merupakan rahasia menuju sukses.” Otak tengah berfungsi seperti pusat kendali untuk otak kiri dan otak kanan dan kemampuan seperti semulanya dapat menonjolkan lagi kehebatan otak manusia.
Keistimewaannya adalah:
a) Meningkatkan kemampuan pengingatan
b) Dapat mendorong perhatian
c) Kreatif
d) Mengimbangkan hormone
e) Kestabilan emosi
Menutup mata murid-murid hanyalah untuk menunjukkan bahwa otak tengah seorang murid telah diaktifkan. Tujuan kami bukanlah menutup mata. Menutup mata hanya tahap pertama dimana murid-murid itu belajar konsentrasi. Murid-murid tidak perlu membalut mata apabila telah mencapai tahap yang tinggi.

Rabu, 03 Februari 2010

KEJAR PAKET C RINTISAN MURNI VOKASI SISTEM TERBUKA PROGRAM UNGGULAN BERBASIS IT

MELIHAT PKBM TETANGGA....
MUNGKIN BISA MENJADIKAN SEBUAH INSPIRASI KITA

Latar Belakang


FOREST

The environment is an important part of our life. In a beautiful country as Indonesia, nature has to be taken care of. Argowilis is aware of the actual problems that affect the forests of Indonesia as for example massive disforestation. Together with the forest government, Perhutani, and other organizations are trying to preserve what is one of the most valuable patrimonies of Indonesia for the high percentage of people who live in and from the forest and whose lives rely on it.
It’s not an easy task: just in Sokawera village there are 561 hectares to be controlled and preserved form human impact. Although, step by step, Argowilis is reaching one clear objective: to conscience the people about the importance of the environment. Because the only way o save the forests is working all together.
NO FOREST… NO WATER... NO LIFE…

EDUCATION

The second main goal of Argowilis is education, especially for the people who can not afford or have lost the chance of a formal education.
Some of the educational programs that this organization performs are: kindergarten, non formal school (paket B and C), live skill and women empowerment. The majority of these activities take place at the Argowilis centre, located in Sokawera village. Also, in recent years, they have expanded their educational projects to other villages as Serang _ Purbalingga or Glempang.
As a volunteer, mostly as English teacher, I have experienced what it means for all these people the support that they receive from Argowilis. To emphasise my words I would like to explain the case of Serang:
Argowilis provide teachers three times a week. It implies the traveling costs and the time of the people who accompanies the teacher (for it’s pretty far from Sokawera) just for a two hours class of English.
But all this effort can not be valued in a material way, because all this effort provides to the young students of Serang a chance where before there wasn’t. Through education they provide a chance for a better future. And in my modest opinion, I think that they succeed because they believe in what they do.
I am sure that the majority of these students will compensate all this effort and as a result it will become as benefits for the people of Indonesia.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat / PKBM Argowilis terletak di Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya Alam berupa Hutan di Propinsi Jawa Tengah.

Di Kaki Gunung Slamet bagian Barat daya tepatnya di desa Sokawera Kec. Cilongok disinilah PKBM Argowilis melakukan berbagai aktivitasnya.

Salah satu aktifitas yang dijalani pada tahun 2009 adalah menyelenggarakan program pendidikan Kesetaraan Paket C Setara SMU. Pada Program ini, khususnya kelas 2 merupakan Program Rintisan Paket C Murni Vokasi Sistem Terbuka PKBM Argowilis yang diikuti oleh 70 warga belajar yang dibagi menjadi 2 Kelas.

Paket C Murni Vokasi Sistem Terbuka merupakan Salah satu model terbaru dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan khususnya Paket C yang diselenggarakan di PKBM Argowilis. Murni Vokasi mengandung maksud dalam pembelajarannya berisi 50 % mata pelajaran umum dan 50 % berisi materi keterampilan sesuai dengan karakteristik maupun unggulan Lokal.
Terbuka mengandung maksud bahwa pada program ini warga belajar dapat menentukan sendiri kapan WB mau belajar dan dimana disesuaikan dengan keterbatasan dan kesempatan yang dimiliki oleh Warga belajar dan Tutor.
Jenis keterampilan yang dikehendaki oleh warga belajar disesuaikan dengan keinginan, keahlian dan sumberdaya yang dimiliki oleh WB sendiri.
Dalam Program Rintisan ini PKBM Argowilis mencoba mengaplikasikan Program Unggulan Agroforestry Berbasis Teknologi Informasi / IT. Dalam Pembelajarannya PKBM Argowilis memasukkan materi berupa teori dan praktek Agroforestry yang dikombinasikan dengan materi dan praktek Teknologi Informasi sebagai pendukung Agoroforestry.

RINTISAN PAKET C MURNI INTEGRASI VOKASI TERBUKA

Pengertian
Paket C Murni Integrasi Vokasi Terbuka adalah program pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA yang mengintegrasikan pembelajaran akademik dan pembelajaran keterampilan siap kerja dengan pola pembelajaran disesuaikan dengan potensi, karakteristik, perkembangan, dan kondisi peserta didik.

1) Konsep Vokasi
Kecakapan vokasi (vocasional skill) dan Kecakapan akademik (academic skill) termasuk kedalam kecakapan hidup spesifik. Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasi terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kelebihan pendidikan vokasi antara lain, peserta didik secara langsung dapat mengembangkan keahliannya disesuaikan dengan kebutuhan lapangan atau bidang tugas yang akan dihadapinya. Seperti Kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu, kecakapan menciptakan atau membuat produk, dan berwirausaha. (Puskur Balitbang Depdiknas).

2) Integrasi Vokasi
Ciri khas pencapaian SKL program Paket C adalah memiliki keterampilan berwirausaha. Pencapaian kompetensi tersebut dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi dan/ atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. (Permen Diknas No.23/2006)
Materi belajar muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan. Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan.

3) Pola Pembelajaran Terbuka
Pola pembelajaran terbuka adalah pola pembelajaran yang menekankan belajar mandiri dan peserta didiknya bebas menentukan pilihan pembelajaran dalam mencapai kompetensinya. Peserta didik tidak terikat dalam menentukan pilihan bahan ajar, ruang, waktu pembelajaran, dan nara sumber. Peserta didik dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajarnya, menggunakan kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan pencapaian kompetensi dengan bimbingan tutor atau mencari sumber belajar lainnya untuk mencapai standar kompetensi yang ditentukan dalam program kesetaraan.

Terbuka berarti bahwa peserta didik lebih leluasa dalam menentukan pilihan.
Peserta didik mempunyai keleluasaan dalam menentukan kecepatan/ Lama waktu pembelajaran dan peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajarnya, sesuai dengan kemauan dan waktu yang dimilikinya. Pembatasan waktu ditentukan oleh ujian semester, waktu ujian nasional.
Peserta didik mempunyai keleluasaan dalam memilih tempat belajar. Belajar dapat dilakukan di rumah, di perpustakaan, di tempat kerja, atau di mana saja yang dianggap tepat oleh peserta didik.
Peserta didik dapat menentukan sendiri cara belajar yang sesuai untuk dirinya. Menyusun rencana belajar dengan memilih sebuah modul dan dipelajarinya sampai selesai dalam batas waktu tertentu, baru kemudian pindah ke modul lain. Peserta didik juga bebas menentukan apakah semua modul akan dipelajari setiap hari. Dalam hal ini masing-masing modul diberi jatah waktu tertentu, misalnya masing-masing 60 menit. Kalau jumlah modulnya ada 4 buah, maka setiap hari belajar 4 x 60 menit=240 menit. Peserta didik juga bebas menentukan media belajar yang akan digunakannya, apakah membaca buku, melihat program video, belajar dengan bantuan komputer, mendengarkan kaset audio, menghadiri diskusi atau seminar, dan sebagainya.


MENGAPA AGROFORESTRY BERBASIS IT ?

Sebagaiamana kita ketahui, bahwa Desa Sokawera dimana PKBM Argowilis Berada merupakan salah satu desa Hutan dari 2059 desa hutan yang ada di Jawa Tengah.

Desa Hutan adalah Desa yang secara langsung berbatasan dengan Hutan.
Sebagian Masyarakat di Desa Sokawera sangat bergantung dengan adanya Hutan dan sumberdaya alam yang terkandung didalamnya seperti kayu bakar, Hijauan pakan ternak, Air bersih dan sebagian kecil sudah memanfaatkan lahan hutan untuk bercocok tanam.

Dengan bertambahnya penduduk di desa Sokawera dan bertambahnya keluarga baru yang mendirikan perumahan di desa Sokawera menjadikan tanah pertanian maupun perkebunan di lahan milik semakin berkurang, padahal kebutuhan masyarakat akan berbagai hasil pertanian dan perkebunan semakin hari semakin meningkat.Dengan alasan tersebut beberapa tahun kedapan masyarakat akan mulai merambah kawasan hutan untuk bercocok tanam.

Pemanfaatan lahan hutan untuk bercocok tanam harus dilakukan dengan cara – cara yang baik dan benar sehingga tidak mengganggu dan merusak ekosistem hutan. Pemilihan Jenis tanaman yang tepat juga perlu dipikirkan agar kegiatan bercocok tanam dapat berdampak pada Ekonomi , ekologi dan konservasi .

Melalui Program Paket C Rintisan Murni Vokasi Sistem Terbuka ”Agroforestry Berbasis IT” yang dirintis oleh PKBM inilah nantinya akan muncul para petani Hutan yang profesional, Visioner dan Peduli Lingkungan.

Minggu, 23 Agustus 2009

PESERTA YANG LULUS UJIAN PAKET B PKBM HIDAYAH

Peserta Ujian Paket B PKBM Hidayah Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo
tahun 2009 periode I yang dinyatakan lulus sebagai berikut :

SUHER
SAMIYANA ANGGRAENI
MUSLIMAH
NURHASANAH
ULFA
SAIDATUL BAHRIYA
SULINDAWATI
RAHMATUN
MUHAMMAD WAFI
ENDANG IRAWATI
UMI HANIFAH
YUM LATHIFAH
NURHASANAH
ANI
MUHAMMAD CHOLIK
HIMATUL ALIYAH
St. RAHMAH LUTFIYAH
ILHAM HIDAYATULLAH
JUMYANA
MOH. SUHER
ENDANG HISTORINA (belum lulus)
SYUHADAK
HOSEN HUDA
ADI PURNOMO
NUSA CAHYONO
MOCH.ARIF HIDAYATULLAH
INAYATUL KARIMAH
AHMAD HIDAYATULLAH
ABD. KADIR
AHMAD FAUZUN
M. BABUL KHAIR (belum lulus)
MIFTAHUL ULUM
MUHAMMAD SAIFUL
SANEN
SIPUL K
SUTIKNO
TOHA
UMARUDDIN
WAQI'
YULIANA
YULIANTI
SUGIONO
SAMSUL ARIFIN (belum lulus)
AGUS SALIM
MOCH ROHIM
ZUBAIDA
FIFIN MAHRUDO
MOHAMMAD ANWAR WAKIDI

Ketua PKBM Hidayah
Kecamatan Leces
Kabupaten Probolinggo

ttd

St. Nurjannah,S.Sos

PESERTA LULUS UJIAN PAKET A PKBM HIDAYAH

Daftar peserta ujian paket A PKBM Hidayah Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo
periode I tahun 2009 yang dinyatakan lulus adalah sebagai berikut :

AHMAD QOSIM
ANA MUJIATI
ATIKA MAHMUD
BUYANI
ENY MUSDHALIFAH
HALIMATUS SHAKDIYAH
HOSNAWIYAH
M. SUIB ABD. MUJIB
MAR'ATUS SOLIHAH
MAULIDATUL HASANAH
MISRU
MISWAHYUNI
MUSRIFA
MUSYARROFA
MUTHOHIRIN
RAHMAWATI
ROFI'AH
ROHAYU
SUBAIDA
SUGITO
SULASTRI
TURIMAH
ULFA ROFIDA
WITA HANIFAH

Ketua PKBM Hidayah
Kecamatan Leces
Kabupaten Probolinggo

ttd

St. Nurjannah,S.Sos

Jumat, 07 Agustus 2009

Hasil Kelulusan Ujian Paket C tahap I tahun 2009

Hasil ujian paket C tahp I tahun 2009 dari PKBM Hidayah Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo sebagai berikut :

1. Nuryati
2. Fara Fistirahnadi
3. Andik Purnama Wijaya
4. Tukul Budiharjo
5. Supardi
6. Afifa Nur Mayati
7. Selamet Riadi
8. Tohed
9.Mulyadi
10.Faiqoh Maria Ulfa
11.Supandi
12.Sayuha
13.Sudus Afnani
14.Rizal Novianto
15.Made Sujana
16.Ismail
17. Sugianto
18. Amirulloh
19. Frendi Suhermanto
20. Sujarwo
21. Astro
22. Bambang Naryo
23. Syaifudin Zuhri
24. Syamsul Huda
25. Ajisanto
26. Dwi Hendro Priyono
27. Mas Edi Susanto
28. Muhammad Thoha
29. Rendy Arie Sandi

Sedangkan yang tidak lulus hanya 1 orang yaitu :

1. Faisol Andrianto

Senyampang ijasah belum keluar, bagi yang lulus dapat minta surat keterangan lulus ke Diknas Kabupaten Probolinggo bagian PLS, dengan membawa kartu peserta ujian dan foto 3x4 1 lembar.

Demikian berita kelulusan paket C

ttd
Ketua PKBM Hidayah Leces

St. Nurjannah,S.Sos